Presiden Asosiasi Tim MotoGP Sebut Bos Ducati seperti Iblis, Yakin Duet Pembawa Petaka Bagnaia-Marquez Bisa Diatasi

masdeblenk.my.id – General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mendapatkan sebuah dukungan mengenai keputusannya untuk menyatukan dua matahari di timnya.

Pengamat sampai bos-bos tim MotoGP sudah mengeluarkan pendapatkan mereka tentang kekhawatiran bersatunya dua penantang gelar juara dunia dalam satu garasi.

Duet Francesco Bagnaia dan Marc Marquez sudah digembor-gemborkan akan menciptakan ketegangan di paddock Ducati pada musim depan.

Alih-alih meningkatkan kekuatan mereka di kelas premier, para pengamat justru mengungkapkan hal yang bertolak belakang.

Bagnaia dan Marquez dinilai hanya akan memberi kekacauan dan merusak hubungan harmonis yang sudah dibangun Ducati selama ini.

Namun, tidak semua berpendapat demikian.

Kepala tim Red Bull GasGas Tech3, Herve Poncharal, melihat secercah harapan saat ikut angkat bicara soal kemungkinan yang terjadi terhadap Ducati pada MotoGP 2025 dan 2026.

Poncharal tidak menampik akan sulit mengatur dua pembalap bak binatang buas dan sama-sama masih haus akan kejayaan.

Baca Juga: Setengah Hati Jagokan Marc Marquez dan Percaya Bisa Menang di MotoGP 2024, Bos Ducati Tak Ingin Berlagak Buta

Meski demikian, tak berarti semuanya akan menjadi bencana menurut pria yang juga menjabat sebagai Presiden IRTA alias asosiasi tim-tim balap di MotoGP.

“Ketika Anda memiliki dua binatang buas seperti mereka, sulit untuk mengaturnya,” kata Poncharal, dilansir BolaSport.com dari MotoSprint.it.

“Ini adalah sebuah tim impian yang dapat berubah menjadi mimpi buruk, karena mereka dapat saling menghancurkan satu sama lain.”

Poncharal memilih untuk tidak ikut campur saat diminta memberi masukan kepada Gigi Dall’Igna selaku orang nomor satu di tim balap Ducati.

“Saya tidak tahu apa yang harus saya sarankan kepada Dall’Igna, juga karena di balap motor, begitu start, semuanya ada di tangan pembalap, tidak seperti di Formula 1,” katanya.

“Bagnaia adalah pembalap yang cerdas dan sudah pernah menang, sedangkan Marquez tahu bahwa mungkin ini adalah kesempatan terakhir untuk memenangkan gelar lagi.”

Meski pertaruhannya besar, Poncharal yakin suasana di dalam tim Ducati akan baik-baik saja.

“Saya pikir mereka (Bagnaia dan Marquez) bisa bertindak cukup pintar untuk menghindari kebodohan, yang dalam situasi panas seperti ini bisa saja terjadi,” tutur Poncharal.

Poncharal melanjutkan tekanan akan lebih dirasakan Marquez yang bisa jadi akan membuatnya tim Ducati kebakaran jenggot.

Pasalnya juara dunia delapan kali itu membutuhkan pembuktian diri apalagi setelah tiga musim beruntun mengalami krisis hingga tak bisa menang lagi di MotoGP.

Namun, dia yakin Gigi Dall’Igna bisa menemukan solusinya.

“Saya hanya mengatakan semoga yang terbaik yang menang, tapi ini pasti akan menjadi tantangan yang bagus,” ucap Poncharal melanjutkan.

“Pecco sangat tenang saat dibutuhkan, ia mengenal Ducati dengan baik dan tahu bagaimana bekerja dengan krunya, dan ia tak punya banyak hal untuk dibuktikan.”

“Marc memiliki lebih banyak hal untuk dibuktikan, karena ia ingin menunjukkan bahwa ia bisa menang lagi.”

“Saya rasa tekanan akan lebih banyak pada Marc, yang terkadang cenderung lebih panas dari Pecco.”

“Rambut Gigi sudah beruban, tapi tahun depan dia mungkin akan mulai mengalami kebotakan (tertawa).”

“Bagaimanapun, Gigi terlihat seperti seorang iblis dengan janggut putihnya, dan iblis selalu bisa menemukan solusinya.”

“Sekali lagi, selamat untuknya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *